Pertemuan Optimalisasi Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektor dalam Penanggulangan KLB Penyakit Hepatitis A di Kabupaten Banyumas


Hepatitis A adalah peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). Virus ini terutama menyebar ketika orang yang tidak terinfeksi (dan tidak divaksinasi) menelan makanan atau air yang terkontaminasi dengan virus hepatitis A. Kontaminasi makanan dan air dapat terjadi ketika penjamah makanan yang terinfeksi menyiapkan makanan tanpa cuci tangan yang tepat. Hepatitis A dapat menyebabkan kejadian luar biasa (KLB) di tempat-tempas khusus, seperti terjadi di sekolah, asrama, atau pondok pesantren. Dalam rangka mencegah terjadinya KLB Hepatitis A di Kabupaten Banyumas, dilaksanakan Pertemuan Optimalisasi Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektor dalam Penanggulangan KLB Penyakit Hepatitis A di Kabupaten Banyumas pada 15 Agustus 2023. Acara dilaksanakan di Daun Kemangi Café & Resto, Jl. Prof. Dr Jl. Profesor DR. HR Boenyamin No.175B, Pabuwaran, Pabuaran, Kec. Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas. Acara diikuti oleh 68 orang peserta yang terdiri dari petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas, Petugas Surveilans Puskesmas se-Kabupaten Banyumas, dan perwakilan dari pondok pesantren, serta BBTKLPP Yogyakarta.

Acara diawali dengan sambutan oleh Sub Koordinator seksi P2PM DKK Banyumas (Arif Burhanudin, S.K.M., M.P.H.) yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada tahun 2022 terjadi peningkatan kasus hepatitis A di sekolah dan pondok pesantren namun saat ini pemenuhan jamban dan PHBS sudah baik, serta kasus tidak meluas. Di Kecamatan Jatilawang pernah ada kasus Hepatitis A yang terjadi di SD, SMP, dan SMA. Jumlah kasus meluas karena didukung oleh penjual makanan yang mangkal di sekolah berpindah-pindah tempat. Oleh karena itu, penanganan Hepatitis A harus dilakukan secara lintas program dan lintas sektor sampai di luar sektor kesehatan karena berkaitan dengan dinas pendidikan dan kementerian agama, agar promosi kesehatan dapat dilaksanakan oleh seluruh masyarakat. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala BBTKLPP Yogyakarta (dr. Darmawali Handoko, M.Epid.) sekaligus memaparkan tentang faktor risiko kejadian penyakit menular (potensial KLB) di lingkungan asrama, sekolah/pondok pesantren. Kepala BBTKLPP Yogyakarta menyampaikan bahwa penanganan Hepatitis A harus dilaksanakan secara lintas program dan lintas sektor tidak hanya menjadi tanggung jawab dinas kesehatan. Dinas Kesehatan juga harus memperkuat fungsi laboratorium di puskesmas sebagai tier 1 dan labkesda kabupaten sebagai tier 2 agar surveilans penyakit berbasis laboratorium dapat berjalan dengan baik. Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan paparan tentang Hepatitis A yang disampaikan oleh Dr. Suharno, Sp.PD-KGEH dari RSUD Prof Dr. Margono Soekarjo Banyumas, kemudian paparan tentang Peran Lintas Program dan Lintas Sektor dalam Kewaspadaan Dini Hepatitis A disampaikan oleh Sub Koordinator Seksi P2PM DKK Banyumas (Arif Burhanudin, S.K.M., M.P.H.), dan paparan terakhir tentang Kondisi Terkini Hepatitis A, Pencegahan Hepatitis A dengan PHBS di Provinsi Jawa Tengah disampaikan oleh Budi Nugroho, S.K.M., M.Kes.(Epid) dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Setelah paparan materi dan diskusi, acara dilanjutkan dengan penyusunan rencana tindak lanjut (RTL) yang dipandu oleh Kabid P2P DKK Banyumas (Sito Hatmoko, S.K.M., M.K.M.).

Acara ditutup oleh Kabid P2P DKK Banyumas dengan harapan RTL yang telah disusun dan disepakati dapat dilaksanakan oleh masing-masing program dan sektor sehingga penanggulangan Hepatitis A dapat dilaksanakan secara terpadu dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.