- Jumat, 27 Oktober 2023, 16:00:00
- Admin
- 988 dibaca
- Kemenkes, Ditjen P2P, Ditjen Kesmas, B/BTKLPP, BBTKLPP Yogyakarta, BBLabkesmas, Surveilans JE
Japanese encephalitis (JE) merupakan salah satu penyakit endemis di Indonesia. Namun demikian, endemisitas Japanese encephalitis di Indonesia belum dapat diketahui dengan pasti, salah satunya karena gejala klinis JE sama dengan encephalitis lainnya, dan tanpa pemeriksaan laboratorium tidak dapat dibedakan dari encephalitis lainnya. Untuk itu, dilaksanakan kegiatan Sistem Surveilans Sentinel JE (S3JE) yang salah satu tujuannya adalah melakukan konfirmasi JE dengan pemeriksaan laboratorium, yaitu dengan metode IgM-captured ELISA. Kegiatan S3JE di Jawa Tengah dan DIY dikoordinasikan oleh BBTKLPP Yogyakarta sejak tahun 2018, dan pada tahun 2023 dikonfirmasi dua kasus JE yang berdomisili di Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Pekalongan. Untuk memperluas cakupan dan memperkuat surveilans JE, pada tanggal 24 Oktober 2023 Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan BBTKLPP Yogyakarta mengadakan Pertemuan Penguatan Surveilas dan Advokasi Program P2PTVZ di Kabupaten Pekalongan. Pertemuan dihadiri oleh petugas dinas kesehatan kabupaten/kota, rumah sakit, dan laboratorium daerah dari Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Pemalang, dan Kota Tegal.
Pertemuan dibuka oleh Kepala Dinas Kab. Pekalongan, Setiawan Dwi Antoro, S.K.M., M.Kes, dilanjutkan dengan sesi materi I yang menghadirkan Prof. Dr. dr. Elizabeth S. Herini dengan materi Strategi Nasional Pencegahan dan Pengendalian JE dan Dr. dr. Alifiani H. Putranti dengan materi Tata Laksana JE. Sesi kedua diawali dengan materi dari Tim Kerja Arbovirosis Kementerian Kesehatan yang disampaikan oleh Dr. Agus Handito, S.K.M. dengan judul Surveilans Sentinel JE di Indonesia, disusul materi oleh Tim Kerja Surveilans dan Karantina Kesehatan (SKK) yang disampaikan oleh M. Rizki Paranto, S.K.M. dengan judul Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) dan Penyelidikan Epidemiologi Japanese encephalitis, dan diakhiri dengan materi dari BBTKLPP Yogyakarta dengan judul Overview S3JE di Jawa Tengah yang disampaikan oleh dr. Dwi Amalia, M.P.H. Pertemuan dilanjutkan dengan diskusi, dan disepakati bahwa dalam rangka memperkuat surveilans JE di Jawa Tengah, perlu dilakukan penambahan rumah sakit sentinel yaitu RSUD Kraton dan RSUD Bendan di Kota Pekalongan, RSUD dr. M. Ashari di Kabupaten Pemalang, dan RSUD Kardinah di Kota Tegal. Selain itu, disepakati pula untuk mengaktifkan surveilans meningitis/encephalitis melalui menu EBS pada SKDR. Diharapkan pertemuan ini dapat meningkatkan kewaspadaan fasyankes untuk mendeteksi kasus suspek JE.